LISTRIK STATIS
LISTRIK
STATIS
Sifat-sifat
Muatan Listrik
1. Muatan
listrik digolongkan menjadi dua jenis yaitu muatan listrik positif dan muatan
listrik negatif.
2. Muatan
listrik yang sejenis akan saling tolak-menolak dan muatan listrik yang tak
sejenis tarik-menarik.
Contoh Interaksi Muatan-muatan Listrik
Ada empat buah muatan A, B, C, dan D. A menarik B, A
menolak C, C menarik D, dan D bermuatan positif. Tentukan jenis muatan-muatan
lainnya!
Jawab:
C menarik D berarti C berlawanan jenis dengan D. Karen D
bermuatan positif maka C bermuatan negatif. A menolak C berarti A sejenis
dengan C. Karena C bermuatan negatif maka tentu A bermuatan negatif. A menarik
B berarti A berlawanan jenis dengan B. Karena A bermuatan negatif maka tentu B
bermuatan positif.
Sumber-Sumber Listrik Arus Searah
Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan
arus listrik tetap terhadap waktu dan arah tertentu disebut sumber-sumber
listrik arus searah. Sumber listrik arus searah dibagi menjadi empat macam.
1. Elemen Elektrokimia
Elemen elektrokimia adalah sumber listrik
arus searah dari proses kimiawi. Dalam elemen ini terjadi perubahan energi
kimia menjadi energi listrik. Elemen elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan
lama pemakaiannya sebagai berikut.
a. Elemen Primer
Elemen primer adalah sumber listrik arus
searah yang memerlukan penggantian bahan setelah dipakai. Contoh elemen primer
sebagai berikut:
·
Elemen volta adalah sejenis baterai kuno yang
diciptakan oleh Alesandro Volta.. Elemen volta masih diterapkan sampai saat
ini. Meskipun bentuknya sudah dimodifikasi. Elemen volta terdiri atas 2
elektroda dari logam yang berbeda yang dicelupkan pada cairan asam atau larutan
garam. Pada zaman dahulu, cairan asam atau garam tersebut berupa kain yang
dicelup dalam larutan garam/asam.
·
Penemu elemen daniel adalah John Frederic
Daniell. Elemen Daniell adalah elemen yang gaya gerak listriknya agak lama
karena adanya depolarisator. Depolarisator adalah zat yang dapat menghambat
terjadinya polarisasi gas hidrogen. Depolarisator pada elemen ini adalah
larutan tembaga (sulfat).
·
Jenis elemen leclanche ada dua macam, yaitu
elemen kering dan basah, terdiri atas dua bejana kaca yang berisi:
o batang
karbon sebagai kutub positif (anoda)
o batang
seng sebagai kutub negatif (katoda)
o Batu
kawi sebagai depolarisator
o larutan
amonium klorida sebagai elektrolit
·
Elemen kering adalah sumber arus listrik yang
dibuat dari bahan-bahan kering yang tidak dapat diisi kembali (sekali pakai).
Elemen ini termasuk elemen primer. Contoh elemen kering antara lain, batu
baterai dan baterai perak oksida (baterai untuk jam tangan). Bahan untuk kutub
positif digunakan batang karbon, dan untuk kutub negatif digunakan lempeng
seng.
b. Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang
tidak memerlukan penggantian bahan pereaksi (elemen) setelah sumber arus habis
digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali setelah diberikan kembali energi
(diisi atau disetrum).
Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator
(aki). Akumulator adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan
Tegangan Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari aumulator adalah
berdasarkan proses kimia.
Secara sederhana, prinsip kerja akumulator
dapat dijelaskan sebagai berikut.
·
Pemakaian, Pada saat akumulator
dipakai, terjadi pelepasan energi dari akumulator menuju lampu. Dalam peristiwa
ini, arus listrik mengalir dari kutub positif ke pelat kutub negatif. Setelah
akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif dan positif akan dilapisi
oleh sulfat. Hal ini menyebabkan beda potensial kedua kutub menjadi sama dan
kedua kutub menjadi netral.
·
Pengisian, Setelah kedua kutub
netral dan arus tidak mengalir, kita harus menyetrum aki agar dapat digunakan
kembali. Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan pada saat
digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif.
Contoh lainnya seperti batu
baterai yang digunakan pada telepon genggam (Hp), laptop, kamera, lampu
emergensi dll.
2. Generator Arus Searah
Generator arus searah adalah alat yang
digunakan untuk mengubah energi gerak (mekanis) menjadi energi listrik dengan
arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis generator DC yaitu:
·
Generator penguat
terpisah
·
Generator shunt
·
Generator kompon
Generator DC terdiri
dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan yang
kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri
dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian
rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Prinsip kerja
generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet yang
terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).
Pembangkitan tegangan
induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
·
dengan menggunakan
cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
·
dengan menggunakan
komutator, menghasilkan tegangan DC.
·
3. Termoelemen
Termoelemen adalah
sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya perbedaan
suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini
dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826.
Arus yang ditimbulkan
dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu antara A
dan B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan
relatif kecil, termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Sel Surya (Solar
Cell)
Sel surya atau sel
photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah
wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu
menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek
photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai
photovoltaics.
Sel surya memiliki
banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari
grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi,
kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel
surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter
ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering. Prinsip kerjanya sebagai
berikut.
Jika pelat foil
alumunium terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas dan
diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu
yang tinggi, elektron-elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium
dan muatan-muatan positifnya menempel pada foil besi. Jika kedua foil
dihubungkan melalui rangkaian luar, maka akan menimbulkan aliran elektron. Ini
karena pada kedua foil tersebut, terdapat perbedaan potensial. Potensial yang
dibangkitkan oleh sel surya sangat kecil sehingga membutuhkan banyak sekali sel
Sel surya juga terlalu mahal sehingga penggunaannya sangat terbatas pada
alat-alat tertentu saja.
Besar arusnya pun
sangat bergantung pada intensitas cahaya yang menembus pelat, jumlah sel yang
ada, dan luas penampang yang terkena cahaya. Contoh barang yang telah
menggunakan tenaga surya yaitu, mobil listrik tenaga surya dan sumber energi
pada satelit.
Perbedaan Listrik
Arus Searah Dan Arus Bolak Balik
·
Perbedaan yang paling
mendasar dari arus searah dan arus bolak balik adalah terletak pada arah
arusnya. Arah arus searah mengalir dalam satu arah sedangkan arah arus
bolak-balik mengalir dalam dua arah.
·
Bentuk grafik arus
searah (AC) adalah grafik lurus (tegangannya tetap terhadap waktu). Bentuk
grafik arus bolak-balik adalah siusoidal yang artinya tegangannya berubah
terhadap waktu.
·
Tegangan listrik
searah menghasilkan tegangan listrik yang kecil sehingga hanya dapat digunakan
pada alat elektronika yang membutuhkan energi listrik yang kecil. Tegangan
listrik bolak-balik menghasilkan tegangan yang besar sehingga bisa dipakai
untuk alat elektronika yang membutuhkan energi listrik yang besar.
·
Sumber arus listrik
searah dari PLN. Sumber DC dari aki maupun batere kering.
Formulasi
Hukum Coulomb
Besar
gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan
muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan.
Secara matematis hukum Coulomb dinyatakan sebagai
berikut:
Dimana :
F = gaya tolak atau gaya tarik antara kedua muatan (N)
k =
tetapan / konstanta = 9 x 109 Nm2C-2 untuk
benda yang berada di dalam medium vakum (udara) dimana k = dan εo = 8,85 x 10-12C2N-1m2
q =
besar muatan (C, dimana 1 μC = 10-6 C dan 1 nC
= 10-9 C)
r = jarak antara kedua muatan (m)
Menggambar Vektor Gaya Coulomb
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar
vektor gaya Coulomb yaitu:
1. muatan
sejenis tolak-menolak, muatan tak sejenis tarik-menarik.
2. vektor
gaya Coulomb F terletak pada garis hubung
kedua muatan.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gaya
Coulomb dalam Bahan
Bila
medium muatan bukan vakum atau udara maka besar gaya Coulomb antara muatan
berkurang (Fbahan < Fudara). Jika
medium memiliki permitivitas relatif εr (dahulu
disebut tetapan dielektrik K), maka tetapan εo harus
diganti dengan permitivitas bahan εyang dirumuskan dengan:
ε = εr εo
Sehingga gaya Coulomb dalam bahan dirumuskan dengan:
Contoh Soal dan Penyelesaian
Dua buah muatan masing-masing 20 μC dan 24 μC terpisah
pada jarak 12 cm. Hitung besar gaya yang bekerja pada kedua muatan tersebut
bila:
a. kedua muatan diletakkan di udara
b. kedua muatan diletakkan dalam bahan yang memiliki
permitivitas relatif 3.
Penyelesaian:
Dik:
q1 = 20 μC = 20 x 10-6 C
q2 = 24 μC = 24 x 10-6 C
r =
12 cm = 12 x 10-2 m
k =
9 x 109 Nm2C-2
εr = 3
Dit:
a.
Fudara = …………..?
b.
Fbahan = …………..?
Resultan
dua gaya Coulomb yang segaris
Sebuah partikel bermuatan +2 μC diletakkan pada garis
hubung diantara partikel-partikel bermuatan -2 μC dan -4 μC yang berjarak 0,4
m. Tentukan besar gaya pada partikel bermuatan +2 μC jika diletakkan di
tengah-tengah kedua partikel bermuatan negatif!
Penyelesaian:
Dik:
q1 = -2 μC = -2 x 10-6 C
q2 = -4 μC = -4 x 10-6 C
q3 = 2 μC = 2 x 10-6 C
k =
9 x 109 Nm2C-2
Dit:
F =
….? jika r31 = r32
Jawab:
1. Untuk
r31 = r32 = a = 0,2
m
Arah ke kanan ditetapkan sebagai gaya positif maka:
F =
F32 + (-F31)
Catatan: Dalam perhitungan besar gaya Coulomb, tanda
muatan tidak dimasukkan. Tanda muatan hanya digambarkan pada vektor gaya
Coulomb, untuk menentukan gaya tolak atau gaya tarik.
Kuat
Medan Listrik
Jika
ada muatan q2 yang berada di sekitar muatan lain q1 maka muatan q2 akan
merasakan gaya Coulomb dari q1. Daerah yang
masih merasakan pengaruh gaya Coulomb ini dinamakan medan listrik. Medan listrik ini
didefinisikan sebagai gaya yang dirasakan oleh muatan uji positif 1 C.
Dua hal yang perlu diperhatikan untuk menggambar vektor kuat medan listrik pada suatu titik adalah
Dua hal yang perlu diperhatikan untuk menggambar vektor kuat medan listrik pada suatu titik adalah
1. vektor E menjauhi muatan sumber positif (gambar
pertama) dan mendekati muatan sumber negatif (gambar kedua)
2. vektor E memiliki garis kerja sepanjang garis hubung
antara muatan sumber dengan titik yang akan dilukis vektor kuat medannya.
F = Gaya Coulomb (N)
E = kuat medan listrik (N/C)
q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak titik dari muatan (m)
k =
9 x 109 Nm2/C2
Contoh Soal dan Penyelesaian
1.
Sebuah muatan uji +3 x 10-5 C
diletakkan dalam suatu medan listrik. Gaya Coulomb yang bekerja pada muatan uji
tersebut adalah 0,45 N. Berapa besar kuat medan listrik pada muatan uji?
Penyelesaian:
Dik:
qo = +3 x 10-5 C
F = 0,45 N
Dit:
E = …. ?
2.
Tentukan kuat medan listrik dan arahnya pada jarak 1 cm dari sebuah muatan
positif 10-6 C!
Penyelesaian:
Dik:
r = 1 cm = 1 . 10-2 m
q = 10-6 C
r = 1 cm = 1 . 10-2 m
q = 10-6 C
Dit:
E = ….?
Karena muatan sumber bermuatan positif maka medan listrik
di titik tersebut menjauhi muatan sumber.
Hukum
Gauss
Pengertian Garis-garis Gaya Listrik
Medan listrik dapat divisualkan dengan menggunakan
garis-garis medan listrik (ada juga yang menyebutnya garis-garis gaya listrik).
Tiga hal tentang garis-garis medan listrik:
1. Garis-garis
medan listrik tidak pernah berpotongan.
2. Garis-garis
medan listrik selalu mengarah radial ke luar menjauhi muatan positif (gambar a)
dan radial ke dalam mendekati muatan negatif (gambar b).
3. Tempat
di mana garis-garis medan listrik rapat menyatakan tempat yang medan listriknya
kuat. Sedangkan tempat dimana garis-garis medan listrik renggang menyatakan
tempat yang medan listriknya lemah.
Formulasi
Hukum Gauss
Teknik sederhana untuk menentukan kuat medan listrik bagi
distribusi muatan kontinu dikembangkan oleh Karl Friedrich Gauss (1777 – 1855).
Sebelum membahas tentang hukum ini lebih jauh, akan dibahas terlebih dahulu
mengenai konsep fluks listrik.
Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah garis-garis
medan listrik yang menembus tegak lurus suatu bidang. Secara matematis fluks
listrik dirumuskan dengan:
Ф = E x A
Dimana:
Ф =
fluks listrik (NC-1m2 atau
disebut Weber)
E = kuat medan listrik (N/C)
A =
luas bidang (m2)
Jika garis-garis medan listrik menembus suatu bidang
dengan tidak tegak lurus maka fluks listrik dapat ditentukan dengan:
Ф = E A cos θ
Dengan θ adalah sudut yang dibentuk oleh garis medan
listrik dengan garis normal bidang (n).
Contoh
Soal dan Penyelesaian
Hitung jumlah garis medan yang menembus suatu bidang
persegi panjang yang panjangnya 30 cm dan lebarnya 20 cm, bila kuat medan
listrik homogen sebesar 200 N/C dan arahnya:
1. searah
dengan bidang
2. membentuk
sudut 30o terhadap bidang
3. tegak
lurus terhadap bidang
Penyelesaian:
Dik:
p = 30 cm = 0,3 m
p = 30 cm = 0,3 m
l = 20 cm = 0,2 m
E = 200 N/C
Dit: Ф = ….? (untuk tiga
kondisi)
Jawab:
Hitung A terlebih dahulu:
A =
p x l = 0,3 x 0,2 = 0,06 m2
1.
Untuk arah kuat medan yang searah bidang berarti arah kuat medan tegak lurus
dengan normal bidang ( = 90o). Dari persamaan
(10) Ф = E A cos θ, karena cos 90o = 0 maka Ф
= 0.
2.
Untuk kuat medan listrik yang membentuk sudut 30o terhadap
bidang dapat dilihat pada gambar berikut:
Ф =
E A cos θ = 200 x 0,06 cos 60o = 200 x
0,06 x ½ = 6 Weber
3. Untuk kuat medan listrik yang tegak lurus bidang dapat
dilihat pada gambar berikut:
Ф =
E A cos θ = 200 x 0,06 cos 0o = 200 x
0,06 x 1 = 12 Weber
Dari konsep fluks listrik yang telah dibahas di atas
inilah Gauss merumuskan hukumnya yang berbunyi:
Jumlah
garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu permukaan
tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara εo.
Secara matematis:
Dimana:
A = luas permukaan tertutup
θ = sudut antara E dengan arah normal n
∑q = muatan total yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup.
Potensila
Listrik
Potensial listrik didefinisikan sebagai perubahan energi
potensial per satuan muatan ketika sebuah muatan uji dipindahkan di antara dua
titik atau secara matematis dirumuskan dengan:
dengan
V = potensial listrik
Ep = Energi Potensial (Joule)
q=muatan listrik (C)
Dimana
V = beda potensial dalam satuan SI dinyatakan dalam J/C dan diberi nama volt(disingkat V) untuk menghormati Alessandro Volta
(1745 – 1827), seorang ilmuwan Italia yang menemukan baterai listrik.
Kapasitor
jenis-jenis-kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang terdiri
atas dua keping bermuatan listrik yang sama besarnya, tetapi berlawanan
jenisnya. Bentuk kapasitor bermacam-macam, diantaranya berbentuk keping
sejajar, bola sepusat, dan bentuk silinder atau tabung.
Kegunaan
Kapasitor
Kapasior digunakan untuk menghindari terjadinya loncatan
listrik pada rangkaian-rangkaian yang mengandung kumparan bila tiba-tiba arus
listrik diputuskan. Kapasitor dapat juga berfungsi sebagai penyimpan muatan
atau energi listrik dan sebagai tunning untuk memilih panjang gelombang yang
dikehendaki pada pesawat radio.
Kapasitas
Kapasitor
Kapasitas
adalah kemampuan menyimpan muatan. Sesuai dengan kegunaannya, kapasitas suatu
kapasitor bergantung pada dimensi atau ukurannya dan medium-medium yang ada di
dalam kapasitor tersebut. Makin besar ukuran suatu kapasitor, makin besar pula
kemampuannya untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor mempunyai kapasitas C,
yang dinyatakan sebagai perbandingan yang tetap antara muatan q dari salah satu
penghantarnya terhadap beda potensial antara keping penghantar itu.
Sedangkan kapasitas kapasitor untuk keping sejajar akan menjadi:
Sedangkan kapasitas kapasitor untuk keping sejajar akan menjadi:
Dimana:
C=kapasitas kapasitor (Farad)
C=kapasitas kapasitor (Farad)
=permitivitas ruang hampa
A=luas
tiap-tiap keeping
d =
jarak antar keping
Kapasitas kapasitor yang berbentuk bola dirumuskan
dengan:
C =
= 4πεoR
Dengan R adalah jari-jari bola.
Susunan
Kapasitor
1. Kapasitor disusun seri
Dua kapasitor atau lebih bila disusun seri maka muatan
pada tiap-tiap kapasitornya sama sebab muatan total seluruh kapasitor sama
dengan muatan tiap-tiap kapasitor.
Untuk kapasitor yang disusun seri:
2.
Kapasitor disusun parallel
Apabila ada beberapa buah
kapasitor dipasang paralel maka kapasitor-kapasitor tersebut akan mempunyai
beda potensial yang sama, dan sama dengan beda potensial gabungan seluruh
kapasitor.Sedangkan kapasitas gabungannya lebih besar dari kapasitas tiap-tiap
kapasitor. Jadi, untuk mendapatkan kapasitas kapasitor yang besar,
kapasitor-kapasitor harus disusun secara paralel.
Untuk kapasitor yang disusun paralel:
V =
V1 = V2 = V3
q =
q1 + q2 + q3+…..
Kapasitas kapasitor pengganti untuk kapasitor yang
disusun secara paralel yaitu:
Cg = C1 + C2 + C3 +…….
Energi
yang Tersimpan dalam Kapasitor
Bila sebuah kapasitor diberikan muatan listrik,
sesungguhnya yang terjadi adalah perpindahan muatan dari satu keping ke keping
yang lainnya. Untuk itu diperlukan usaha. Usaha yang telah dipakai untuk
pemberian muatan itu akan disimpan oleh kapasitor sebagai energi. Secara
matematis usaha tersebut dirumuskan sebagai:
Contoh Soal dan Penyelesaian
1.
Tentukan kapasitas kapasitor keping sejajar yang mempunyai luas keping 2 cm2 dan jarak antarkepingnya 0,4 cm , bila muatan
tiap-tiap keping sebesar 10-6 μC dan εo = 8,85 x 10-12C2/Nm2!
Penyelesaian:
Dik:
A =
2 cm2 = 2 x 10-4 m2
d =
0,4 cm = 4 x 10-3 m
q =
10-6 μC = 10-12 C
εo = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
Dit:
Cs = …. ?
Jawab:
2. Dua buah kapasitor masing-masing kapasitasnya 2 μF dan
3 μF dipasang secara seri. Beda potensial antara ujung-ujung gabungannya 10
volt. Tentukanlah:
a. kapasitas gabungannya
b. muatan tiap-tiap kapasitor
c. beda potensial tiap-tiap kapasitor
Penyelesaian:
Dik:
susunan seri → q sama di tiap-tiap kapasitor
C1 = 2 μF = 2 x 10-6 F
C2 = 3 μF = 3 x 10-6 F
Vg = 10 V
Dit:
a.
Cg = …. ?
b.
q1 = …. ? dan q2 = …. ?
c.
V1 = …. ? dan V2 = …. ?
Jawab:
a.
C gabungan
Cg = = 1,2 μF = 1,2 x 10-6 F
b. muatan tiap-tiap kapasitor
c. beda potensial tiap kapasitor
3. Dua buah kapasitor dipasang secara seri dengan
kapasitas masing-masing 1 μF dan 2 μF dan beda potensial antara ujung-ujungnya
6 volt. Tentukanlah energi yang tersimpan pada tiap-tiap kapasitor!
Penyelesaian:
Dik:
susunan seri → q sama di tiap-tiap kapasitor
C1 = 1 μF = 1 x 10-6 F
C2 = 2 μF = 2 x 10-6 F
Vg = 6 V
Dit:
W1 = …. ? dan W2 = …. ?
Jawab:



Komentar
Posting Komentar