MEDAN MAGNET
Kita telah mengetahui
sebelumnya bahwa logam dan kutub magnet yang berlawanan jika didekatkan pada
magnet akan tertarik oleh magnet tersebut. Hal ini disebabkan karena logam dan
kutub magnet yang berlawanan tersebut berada dalam medan magnet dari magnet
tersebut.
1.
Pengertian Medan
Magnet
Medan magnet adalah
area atau wilayah dimana gaya magnet masih akan berpengaruh terhadap benda
disekitarnya. Sehingga apabila kita mendekatkan benda logam tertentu pada
daerah medan magnet, maka logam tersebut akan tertarik oleh magnet. Sedangkan
apabila kita menempatkan logam tersebut di luar medan magnet, maka logam
tersebut tidak akan tertarik oleh magnet. Medan magnet paling kuat berada pada
kutub-kutub magnet.
![]() |
Medan magnet yang ditunjukkan oleh serbuk besi.
Gambar di atas menunjukkan percobaan biji besi ketika didekatkan
pada magnet untuk mengetahui medan magnet. Semakin rapat bijih besi yang
tergambar pada pola tersebut, maka semakin besar medan magnet pada daerah
tersebut.
2.
Garis Gaya Magnet
Garis gaya magnet
adalah garis-garis khayal yang menunjukkan pola garis-garis lengkung yang
terbentuk di sekitar magnet. Pola ini merupakan pola garis-garis medan magnetik
yang disebut garis gaya magnetik. Garis gaya magnetic selalu berawal dari kutub
utara menuju kutub selatan magnet. Begitu pula saat dua magnet berlawanan kutub
didekatkan, arah garis gaya magnet tetap berawal dari kutub utara menuju kutub
selatan magnet (lihat gambar).
![]() |
![]() |
Garis-garis khayal medan magnet
Arah garis gaya medan magnet saat berinteraksi dengan magnet
lainnya.
Magnet pertama kali ditemukan di suatu daerah bernama Magnesia.
Magnet adalah batu bermuatan yang memiliki sifat dapat menarik benda yang
mengandung partikel besi (Fe2O4). Gaya yang menarik dan menyebabkan partikel
besi tersebut menempel dinamakan gaya magnetik. Contoh
jenis-jenis bentuk magnet adalah : Magnet batang, Magnet U, Magnet jarum,
magnet keeping, magnet ladam, dan magnet silinder.
![]() |
Selain magnet batang, terdapat macam bentuk magnet lainnya.
1. Kutub Magnet
![]() |
Magnet pasti mempunyai 2 kutub, yaitu kutub Utara dan kutub Selatan. Sementara itu, jika sebuah magnet dipotong, maka setiap potongan tersebut akan tetap memiliki dua kutub dan menjadi sebuah magnet yang baru.
Magnet terdiri dari dua kutub, yaitu kutub selatan dan kutub
utara.
a) Dua kutub magnet yang sejenis
bila didekatkan akan saling tolak menolak.
b) Dua kutub magnet yang
berlawanan jenis bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
2. Sifat Bahan Magnetik
Magnet hanya menarik
bahan yang mempunyai kandungan partikel besi. Ada 3 jenis sifat bahan logam
dilihat dari sifat kemagnetannya :
a.
Feromagnetik : Adalah bahan Bahan ferromagnetic merupakan bahan yang dapat
ditarik magnet dengan kuat. Bahan feromagnetik contohnya besi, baja, nikel, dan
kobalt. Selain dapat ditarik magnet dengan kuat, bahan feromagnetik dapat
dibuat menjadi magnet.
b.
Paramagnetik : Bahan paramagnetik adalah bahan yang dapat ditarik oleh magnet,
tetapi tarikannya sangat lemah. Bahan yang tergolong paramagnetik adalah
aluminium, tembaga, kaca, dan kayu.
c. Diamagnetik : Bahan diamagnetik
adalah bahan yang apabila didekatkan dengan magnet, maka magnet akan menolaknya
(menjauhinya). Logam mineral yang tergolong bahan diamagnetik di antaranya emas
dan timah hitam.
Magnet terdiri dari 2
jenis, yaitu magnet sementara dan magnet permanen. Magnet sementara yaitu
magnet yang hanya memiliki sifat-sifat magnetic dalam jangka waktu tertentu
sebelum sifat kemagnetannya hilang atau dapat dengan sengaja dihilangkan.
Sedangkan magnet permanen adalah magnet yang memiliki sifat kemagnetan dengan
jangka waktu yang lama dan sulit untuk dihilangkan sifat kemagnetannya.
3. Membuat Magnet
Magnet terdiri dari
magnet alami dan magnet buatan. Magnet alami yaitu berupa batuan magnet yang
dapat menarik benda logam yang mempunyai kandungan partikel besi. Sedangkan
magnet buatan adalah benda logam yang mempunyai kandungan partikel besi yang
dijadikan magnet dengan berbagai cara. Ada 3 cara pembuatan magnet yang dikenal
sampai saat ini, yaitu :
![]() |
a) Menggosok
Membuat magnet dengan
cara menggosokkan magnet kepada logam.
Cara membuat magnet
dengan menggosok magnet dapat dilakukan dengan menggosokkan bahan itu ke magnet
dalam satu arah. Kutub magnet yang dihasilkan bahan akan berlawanan arah dengan
kutub magnet yang digunakan untuk menggosok.
b) Induksi Magnet
![]() |
Membuat magnet dengan
cara menginduksi magnet dengan logam.
Membuat magnet dengan
cara induksi dapat dilakukan dengan menempelkan atau mendekatkan logam yang
mengandung partikel besi pada magnet yang ada.
c) Arus Listrik
![]() |
Membuat magnet
sementara dengan mengalirkan arus listrik pada logam.
Cara membuat magnet
dengan menggunakan arus listrik ini dapat dilakukan dengan melilitkan kawat
tembaga pada logam yang mengandung partikel besi, kemudian masing-masing ujung
kawat tembaga tersebut dihubungkan pada kutub positif dan kutub negative
baterai.
Gejala Kemagnetan
Pada beberapa abad
yang lalu, kira-kira 600 SM, bangsa Yunani telah menemukan batuan di daerah
Magnesia yang dapat menarik potongan besi dan baja. Batu inilah yang saat ini dikenal
dengan nama magnet. Kemagnetan dapat diartikan sebagai tarikan sebuah magnet
pada bahan-bahan magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh
magnet, seperti peniti, penjepit kertas, jarum, dan paku payung. Benda magnetik
biasanya terbuat dari besi, baja, kobalt, dan nikel. Benda-benda yang tidak
dapat ditarik magnet dinamakan benda nonmagnetik atau benda bukan magnetik
seperti penghapus, sendok, kertas, pensil, pulpen, dan penggaris. Benda
nonmagnetik biasanya terbuat dari tembaga, aluminium, plastik, karet, dan
kayu.
Berdasarkan kemampuan menyimpan sifat magnetiknya, bahan magnetik dapat digolongkan menjadi magnet permanen dan magnet sementara. Magnet permanen merupakan magnet yang tetap mempertahankan kekuatannya untuk jangka waktu yang lama. Magnet permanen digunakan dalam berbagai alat pengukur, antara lain voltmeter, galvanometer, alat perekam kardiograf, kompas magnet, magnetometer. Magnet permanen juga digunakan dalam peralatan seperti pengeras suara (loudspeaker), pita kaset, dan disket.
Magnet terdiri atas beberapa jenis. Berdasarkan bentuknya, magnet dibedakan atas magnet batang, magnet silinder, magnet U, magnet ladam, dan magnet jarum. Magnet mempunyai dua buah kutub yang disebut kutub magnet. Kutub-kutub ini dinamakan kutub utara (berwarna merah) dan kutub selatan (berwarna hitam).
Ujung-ujung magnet selalu mengarah ke utara dan selatan bumi. Ujung magnet yang mengarah ke utara bumi dinamakan kutub utara magnet, sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan Bumi dinamakan kutub selatan magnet. Bumi memiliki sifat magnetik, sehingga Bumi dapat dianggap sebagai magnet raksasa. Hal inilah yang menyebabkan jarum kompas selalu menunjuk arah yang sama walaupun setelah diberikan gangguan, yaitu arah utara-selatan.
![]() |
Kutub utara dari magnet bumi terdapat di dekat kutub selatan bumi dan kutub selatan magnet bumi terdapat di dekat kutub utara bumi. Kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berhimpit dengan kutub-kutub bumi. Hal tersebut menyebabkan jarum kompas tidak tepat menunjuk arah utara-selatan bumi, tetapi sedikit menyimpang. Sudut penyimpangan ini dinamakan sudut deklinasi.
Jika kita memerhatikan jarum kompas, jarum kompas tidak pernah terletak mendatar atau tidak pernah sejajar dengan bidang horizontal. Jarum kompas tidak pernah sejajar bidang horizontal karena garis-garis gaya magnetik Bumi tidak sejajar dengan permukaan Bumi, tetapi membentuk kemiringan terhadap arah horizontal. Sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap bidang horizontal ini disebut sudut inklinasi. Sudut inklinasi positif bila kutub utara jarum kompas menyimpang ke bawah terhadap arah horizontal, sedangkan inklinasi negatif sebaliknya.
Membuat Magnet
1. Membuat Magnet dengan Menggosok
Batang besi atau baja
yang telah digosok selama beberapa menit dengan magnet batang akan menjadi
magnet. Kutub magnet yang dihasilkan di ujung batang besi atau baja yang
digosok selalu berlawanan dengan kutub magnet yang menggosoknya.
2. Membuat Magnet dengan Mengalirkan Arus Listrik
Paku dapat dibuat
menjadi magnet dengan cara diberi arus listrik melalui kawat yang dililitkan
pada paku. Magnet yang dibuat dengan menggunakan arus listrik dinamakan dengan
elektromagnet.
3. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
3. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Paku dapat dibuat
menjadi magnet dengan cara didekatkan pada sebuah magnet kuat. Cara membuat
magnet dengan cara mendekatkan batang baja atau besi pada sebuah magnet kuat
dinamakan induksi magnetik.
Jika sebuah magnet batang dipotong menjadi beberapa bagian, maka bagian-bagian tersebut merupakan magnet baru dan masing-masing bagian mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Jika magnet batang tersebut dipotong-potong terus-menerus menjadi bagian yang labih kecil, akan didapat bagian terkecil yang disebut magnet elementer. Teori magnet elementer dikemukakan oleh Weber, yang intinya adalah sebagai berikut.
·
Sebuah magnet dapat
dibagi-bagi menjadi magnet yang lebih kecil dalam cacah tak terhingga. Magnet
kecil ini dinamakan magnet elementer.
·
Benda/zat, terutama
besi dan baja, terdiri atas magnet elementer-magnet elementer.
·
Pada benda yang
bersifat magnet, susunan magnet elementernya teratur dan membentuk arah yang
sama. Sedangkan pada benda yang tidak bersifat magnet, susunan magnet
elementernya tidak teratur.
·
Magnet elementer pada
besi mudah bergerak, sedangkanmagnet elementer pada baja sukar bergerak. Karena
itulah, magnet yang terbuat dari besi bersifat sementara, sedangkan magnet yang
terbuat dari baja bersifat tetap.
Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk besi.
·
Garis-garis gaya
magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan
magnet.
·
Garis-garis gaya
magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik lain
yang berasal dari magnet yang sama.
·
Daerah yang
garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat,
sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan
medan magnetik yang lemah.
Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu jari dan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan. Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang.
Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang .dialiri arus listrik.
![]() |
Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturan genggaman tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari.
Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami sebuah penghantar yang dialiri arus listrik dalam suatu medan magnetik yang sangat kuat. Arah gaya Lorentz (F) selalu tegak lurus terhadap kuat arus (I) dan medan magnetik (B). Arah arus listrik (I) ditunjukkan oleh ibu jari, arah medan magnetik (B) ditunjukkan oleh jari telunjuk, dan gaya lorentz ditunjukkan oleh jari tengah. Besar gaya lorentz bergantung pada besar medan magnetik, besar arus listrik yang mengalir, panjang kawat penghantar, dan sudut yang terbentuk antara arus listrik dan medan magnetik. Secara matematis gaya Lorentz didefinisikan dengan persamaan sebagai berikut.
F =
B × I × l × sin θ ......... (7.1)
Keterangan:
F = gaya Lorentz (Newton)
F = gaya Lorentz (Newton)
B = medan magnetik (tesla)
I = kuat arus listrik (ampere)
l = panjang kawat penghantar (meter)
θ = sudut antara arah arus listrik dan arah medan
magnetik
![]() |
Pemanfaatan Sifat Kemagnetan
![]() |
1. Prinsip Elektromagnet dalam Bel Listrik
Bel listrik terdiri
atas beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.
·
Besi berbentuk huruf
U yang dililit kawat berfungsi sebagai magnet ketika diberi arus listrik.
·
Interuptor yang
berfungsi sebagai pemutus arus.
·
Jangkar besi lunak
yang dihubungkan dengan pegas baja.
·
Besi yang berfungsi
sebagai bel.
·
Saklar tekan.
·
Baterai sebagai
sumber tegangan.
Ketika saklar
ditekan, arus listrik dari baterai mengalir melalui interuptor lalu menuju
pegas baja dan akhirnya sampai di kumparan. Ketika kumparan dialiri arus
listrik, kumparan tersebut menjadi magnet (elektromagnet) dan menarik jangkar
besi lunak sehingga jangkar tersebut memukul bel dan menghasilkan bunyi. Sesaat
setelah jangkar besi lunak ditarik oleh elektromagnet, arus listrik yang
mengalir melalui interuptor terputus. Terhentinya arus listrik yang mengalir
menuju kumparan menyebabkan kumparan kehilangan sifat kemagnetannya sehingga
pegas baja menarik jangkar besi lunak pada keadaan semula. Setelah kembali ke
kedudukan semula, interuptor terhubung kembali dengan arus listrik dari baterai
sehingga kumparan menjadi magnet dan proses yang sama akan terulang kembali.
Proses ini terjadi secara berulang-ulang sehingga bel terus menghasilkan bunyi
sampai saklar kembali ditekan untuk memutuskan arus dari baterai.
![]() |
2. Prinsip Elektromagnet dalam Relai
Relai adalah alat
elektronika yang dapat menghubungkan atau memutuskan arus listrik yang besar dengan
memanfaatkan arus listrik yang kecil. Relai merupakan saklar yang bekerja
dengan menggunakan prinsip elektromagnet.
Ketika ada arus lemah yang mengalir melalui kumparan, inti besi lunak akan menjadi magnet. Setelah menjadi magnet, inti besi tersebut menarik jangkar besi lunak sehingga kontak saklar akan terhubung dan arus listrik kuat dapat mengalir. Kontak saklar akan terputus jika arus lemah yang masuk melalui kumparan diputuskan.
Pada relai terdapat dua buah rangkaian yang terpisah. Rangkaian pertama adalah rangkaian yang menghubungkan arus lemah dengan elektromagnet pada relai. Rangkaian kedua adalah rangkaian yang memanfaatkan kontak saklar pada relai untuk memutuskan atau menghubungkan arus listrik kuat yang terhubung dengan alat listrik lainnya, seperti motor listrik atau lampu.
3. Prinsip Elektromagnet dalam Telepon
Telepon terdiri atas
dua bagian utama, yaitu pesawat pengirim dan pesawat penerima. Telepon bekerja
dengan cara mengubah gelombang suara menjadi getaran-getaran listrik. Ketika
kita berbicara pada pesawat pengirim melalui mikrofon, tekanan suara kita
menekan diafragma aluminium sehingga serbuk-serbuk karbon tertekan. Akibatnya,
hambatan serbuk karbon berubah-ubah sesuai dengan tekanan suaramu.
Perubahan hambatan ini menyebabkan besarnya arus yang mengalir melalui rangkaian ikut berubah mengikuti perubahan tekanan suara. Perubahan besar arus yang mengalir tersebut diubah menjadi sinyal yang akan dikirimkan ke pesawat penerima. Pada pesawat penerima, sinyal listrik diubah kembali menjadi tekanan-tekanan suara. Akibatnya, diafragma besi yang ada dalam pesawat penerima terdorong dan menghasilkan tekanan suara yang sama dengan tekanan suara yang dikirimkan mikrofon.
Komentar
Posting Komentar